WELCOME TO THE ORGANIC FARMING

selamat datang di sebuah blog yang penuh dengan info tentang pertanian organik. selamat menikmati. semoga bermanfaat

Rabu, 19 Agustus 2009

pupuk organik

Kulit Pisang Sebagi Pupuk Organik 

Kulit Pisang yang selama ini kita biarkan terbuang begitu saja ternyata mengandung unsur kimia yang baik untuk pupuk yaitu Fosfor, Magnesium, Sulfur, dan Sodium. 

Cara penggunaan : 

Untuk tanaman hias (dalam pot) : kulit pisang dipotong-potong kemudian potongan dipendam disekitar tanaman. 

Untuk tanaman pertanian (lahan sawah) : 

Cara 1. Kulit pisang di blender (dihaluskan) sampai menjadi cairan (10 Kg kulit pisang dicampur 10 Liter Air) rendam selama satu malam, air hasil rendaman disaring dengan kain. 1 Liter hasil saringan dapat dicampur 10 liter air semprotkan ke tanah sekitar tanaman. 

Cara 2. Kulit pisang di potong kecil-kecil, kemudian dikomposkan bersama tanah baru ditebar seperti pupuk pada umumnya.

Pendahuluan Pembuatan Kompos
Untuk menunjang intensifikasi pekarangan di Irian Jaya telah dikaji teknik percocok tanam sistim pupuk organik pada usahatani pekarangan. Sistim ini ternyata menghasilkan volume tisik dan penerimaan petani yang lebih besar. Selain itu anjuran terhadap teknik bercocok tanam dengan cara pupuk organik didasari atas pertimbangan bahwa para petani di Irian Jaya pada umumnya belum menggunakan pupuk dan pestisida secara intensif. Penerapan sistim pupuk organik juga mempunyai aspek pelestarian lingkungan. Dalam teknik bercocok tanam ini dianjurkan pengolahan tanah ganda, pembuatan bedengan tinggi, penambahan pupuk kandang dan sistim tumpangsari. Karena ketersedian pupuk kandang masih terbatas maka dilakukan adaptasi dengan mengurangi pupuk kandang dan memberikan pupuk kompos. 
Berikut ini adalah cara membuat kompos. 
Cara membuat kompos 
Ada beberapa alternatif cara yang dipilih sesuai kondisi lokal. 
- Kompos jadi siap pakai 
Pada daerah yang banyak terdapat sampah kota dan desa yang telah mengalami proses pembusukan dan penghancuran yang cukup lama di alam terbuka, dapat diterapkan cara ini, sebagai berikut: 
- Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah 
- Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk 
- Jemur sampai kering, lalu ayak 
- Bubuhkan 50 - 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah. 
Bahan: 
- 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage) 
- 6,5 m3 kulit buah kopi 
- 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter) 
- 30 kg abu dapur atau abu kayu 
Cara Membuat 
1). Buatlah bak pengomposan dari bak semen. 
Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan. Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m (panjang x lebar x tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak. 2). Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu. 
3). Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 - 5 hari, lalu segera menurun lagi. 
4). Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan. 
5). 2 - 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 - 3 bulan kompos sudah cukup matang. 
6). Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja. Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro atau lainnya. 
- Kompos Sistem Bogor 
Bahan : 
- Sampah mudah lapuk (garbage) 
- Jerami yang sudah bercampur dengan kotoran dan air kencing ternak. 
- Kotoran ternak memamah biak 
- Abu dapur atau abu kayu 
Cara Membuat: 
1). Timbuni campuran jerami dan sampah setinggi 25 cm di atas bedengan berukuran 2,5 x 2,5 meter. 
2). Timbun lagi campuran kotoran dan air kencing ternak di atas timbunan tadi tipis-tipis dan merata. 
3). Timbun lagi campuran jerami dan sampah-sampah setinggi 25 cm. 
4). Tutup lagi dengan campuran kotoran dan kencing ternak. 
5). Timbun bagian paling atas dengan abu sampai setebal ± 10 cm. 
6). Balik-balik campuran bahan kompos setelah berlangsung 15 hari, 30 hari dan 60 hari. 
7). Setelah di proses selama 3 bulan kompos biasanya cukup matang. Agar pengomposan berhasil, buatlah atap naungan di atas bedengan pengomposan sebab air hujan dan penyinaran langsung matahari dapat menggagalkan proses pengomposan. (SR/021 /97) 
Sumber: 
1). Apriadji, W.H. 1989. Memproses Sampah Penebar Swadaya Jakarta 
2). Sihombing S. 1995. Laporan Pengkajian Sistem Pupuk Organik Pada Usahatani Pekarangan di Desa Besum Kabupaten Jayapura 









Cara Buat kompos bag 2 

Membuat Kompos Segi-Tiga 
Ini adalah cara untuk membuat kompos dengan sistem terowongan udara. Yaitu dengan menumpukkan daun-daun, potongan rumput dan bahan lain diatas segitiga panjang yang terbuat dari bambu atau kayu. Terowongan udara terbuat dari bambu atau kayu berukuran kira kira : tinggi 20 cm, panjang 1.5 - 2 meter. Buatlah dua buah dan letakkan berdampingan. 
Kuncinya Membuat Kompos Yang Bagus 
1. Rasio karbon / nitrogen 
Campuran dari daun kering, serbuk gergaji, 
atau bahan karbon lain digabung dengan kotoran hewan, tanaman hijau, atau pupuk untuk nitrogen (approximately 4:1 by volume). 
2. Adanya mikroorgansme 
Didapatkan dari beberapa sekop penuh tanah kebun yang subur atau kompos. 
3. Tingkat kelembapan 
Tumpukannya seharusnya mempunyai kelembabpan seperti spon yang telah diperas. Tambahkan air bila perlu. 
4. Tingkat oksigen 
Tumpukan kompos sebaiknya dibalik dengan 
teratur agar dapat hancur lebih cepat. Membalik tumpukannya menambahkan oksigen sehingga lebih sering kamu membaliknya, 
semakin cepat ia hancur. 
5. Ukuran Partikel 
Semakin halus ukuran partikelnya, semakin luas daerah yang ada bagi mikroorganisme untuk bekerja. Mencacah daun-daun dan bahan yang besar mempercepat proses kompos. 
Tumpuklah daun2 & bahan2 yang lain diatas satu terowongan 
udara & biarkan yang satunya. 

Tambahkan bahan & siram dengan air secara teratur setiap hari agar tumpukan tetap lembab. 

20 cm 
1.5 - 2 m 
Setelah bagian bawah mulai menghitam (seperti tanah), baliklah tumpukan keatas terowongan 
udara yang satunya. Tumpuk bahan yang baru diatas 
terowongan yang lama. 

Jaga kelembaban tumpukan dengan menyiramnya secara teratur & biarkan sampai menjadi kompos (kira-kira 6 minggu atau warnanya kehitaman 
semua). 

Setelah bahannya menjadi kompos, bisa digunakan untuk kebun. Ulangi lagi proses diatas, supaya anda selalu punya kompos. 

Kompos yang anda buat sendiri ini bisa digunakan untuk kesuburan tanah dan kesehatan tanaman anda. 

Kompos = 
tanah & kebun sehat 
Tumpukan kompos lembab dan hangat hanya di tengah tumpukannya. 
Kemungkinan Sebab 
Tumpukan kompos terlalu kecil, atau cuaca dingin telah memperlambat proses kompos. 
Pemecahan Masalah 
Jika kamu cuma membuat kompos dengan cara menumpuk, 
pastikan tumpukannya paling sedikit 1 meter tingginya dan 1 meter lebarnya. Dengan sistem kerangkeng 
kompos atau kompos segitiga, tumpukannya tak harus terlalu besar. 
Tak ada apa yang terjadi. Tumpukan kompos tak terlihat menghangat sama sekali. 
Kemungkinan Sebab 
1. Tak cukupnya bahan nitrogen 
2. Tak cukupnya oksigen yang masuk ke kompos 
3. Tak cukupnya kelembabpan dalam tumpukan kompos 
4. Kompos sudah selesai - siap digunakan 
Pemecahan Masalah 
1. Pastikan kamu punya sumber yang kaya nitrogen seperti kotoran hewan, potongan rumput atau sisa-sisa makanan. 
2. Campur aduk tumpukannya sehingga ia dapat bernafas, atau ganti ke sistem kerangkeng kompos atau kompos segitiga. 
3. Campur aduk tumpukannya dan siram dengan air sehingga tumpukannya lembab - tumpukan yang sangat kering tidak akan mengkompos. Daun-daun lengket / rumput tidak terurai. Kemungkinan Sebab Tidak cukupnya aliran udara, dan / atau kekurangan kelembabpan. 
Pemecahan Masalah 
1. Hindari lapisan tebal suatu jenis bahan saja. Terlalu banyak sesuatu seperti daun, kertas atau potongan rumput tidak akan terurai dengan baik. 
2. Campur lapisan-lapisan tersebut dan aduk tumpukannya sehingga bahan-bahan tersebut tercampur baik. 
3. Cacah kecil-kecil bahan apapun yang besar yang tidak terurai dengan baik. Komposnya berbau seperti mentega asam atau telur busuk 
Kemungkinan Sebab 
Tidak cukup oxygen, dan / atau tumpukan komposnya terlalu basah, atau terlalu padat. 
Pemecahan Masalah 
1. Aduk tumpukannya sehingga dapat teraliri udara dan bernafas. Atau gunakan sistem kerangkeng kompos atau segitiga. 
2. Tambahkan bahan-bahan kering yang kasar seperti jerami, atau daun-daunan untuk menyerap kelembabpan yang berlebihan. 
3. Jika sangat bau, tambahkan bahan-bahan kering diatasnya dan tunggu sampai agak kering sedikit sebelum kamu mengaduk tumpukannya. 
Komposnya berbau seperti amonia. 
Kemungkinan Sebab 
Tak cukupnya bahan karbon dalam kompos. 
Pemecahan Masalah 
Tambahkan bahan karbon seperti serbuk gergaji, sekam padi, daun-daunan, jerami, cacahan koran, dll. 
Komposnya dirubungi kecoa, lalat, atau binatang lain. 
Kemungkinan Sebab 
Bahan-bahan yang tidak tepat (daging / minyak), atau bahan-bahan tersebut terlalu dekat ke permukaan atau sisi tumpukan komposnya. 
Pemecahan Masalah 
Kubur sisa-sisa makanan ditengah tumpukan. jangan tambahkan bahan-bahan yang tak seharusnya (tulang / daging) ke komposmu. Ganti ke kerangkeng kompos. 
Komposnya dirubungi serangga, kaki seribu. 
Ini merupakan pengkomposan yang normal, dan bagian 
dari proses alam. Bukan masalah. 
Komposnya dirubungi Semut Api 
Kemungkinan Sebab 
Tumpukan mungkin terlalu kering, tidak cukup hangat, dan / atau ada sisa makanan yang terlalu dekat ke permukaan. 
Pemecahan Masalah 
Pastikan tumpukannya mempunyai campuran bahan 
yang baik agar dapat menghangat, dan dijaga kelembabpannya. 
www.idepfoundation.org 
Memecahkan 
Masalah Penkomposan

Membuat Pupuk Hijau Organik 

Pupuk Hijau: adalah pupuk organik yang terbuat dari sisa tanaman atau sampah yang diproses dengan bantuan bakteri. 

Bahan dan Komposisi: 
200 kg hijau daun atau sampah dapur. 
10 kg dedak halus. 
¼ kg gula pasir/gula merah. 
¼ liter bakteri. 
200 liter air atau secukupnya. 
Cara Pembuatan: 
Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi. 
Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun. 
Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air. 
Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga rata. 
Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata, kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat. 
Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan. 
PUPUK 
KOMPOS SUPER 
Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) IPPTP Mataram, NTB 
Diterbitkan oleh : Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Mataram 
Kotak Pos 1017, Telp. (0370) 671312, Fax. 671620 
No: 01/2000 Agdex : 546 Juli 2000 
PENDAHULUAN 
Pupuk Kompos Super merupakan dekomposisi bahan-bahan organik atau proses 
perombakan senyawa yang komplek menjadi senyawa yang sederhana dengan 
bantuan mikroorganisme. 
Bahan dasar pembuatan kompos ini adalah kotoran sapi dan serbuk gergaji yang 
didekomposisi dengan bahan pemacu mikroorganisme dalam tanah (misalnya : stardec 
atau bahan sejenis) di tambah dengan bahan-bahan untuk memperkaya kandungan 
kompos super seperti : serbuk gergaji, abu dan kalsit/kapur. 
Kotoran sapi dipilih karena selain tersedia banyak dipetani juga memiliki 
kandungan nitrogen dan potasium. Kotoran sapi merupakan kotoran ternak yang baik 
untuk kompos. 
Prinsip yang digunakan dalam pembuatan kompos super adalah proses 
pengubahan limbah organik menjadi pupuk organik melalui aktifitas biologis pada 
kondisi yang terkontrol. 
PROSES PEMBUATAN KOMPOS SUPER 
1. Bahan yang diperlukan: 
• Kotoran sapi : 80-83% 
• Serbuk gergaji : 5% 
• Bahan pemacu mikroorganisme : 0,25% 
• Abu Sekam : 10%n 
• Kalsit/Kapur : 2% 
Boleh menggunakan bahan-bahan yang lain asalkan kotoran sapi minimal 40%, kotoran 
ayam maksimal 25% 
2. Tempat 
Sebidang tempat beralas tanah, ternaungi agar pupuk tidak terkena sinar matahari 
dan air hujan secara langsung. 
3. Prosesing 
- Kotoran sapi (faeses dan urine) diambil dari kandang dan ditiriskan selama satu 
minggu untuk mendapatkan kadar air mencapai ± 60%. 
- Kotoran sapi yang sudah ditiriskan tersebut kemudian dipindahkan ke lokasi, 
tempat pembuatan kompos super dan diberi serbuk gergaji, abu, kalsit/kapur dan 
stardec sesuai dosis dan seluruh bahan dicampur diaduk merata. 
- Setelah .seminggu di lokasi I, tumpukan dipindahkan ke lokasi 2 dengan cara 
diaduk/ dibalik secara merata untuk menambah suplai oksigen dan meningkatkan 
homogenitas bahan. Pada tahap ini diharapkan terjadi peningkatan suhu sampai 
70 °C untuk mematikan pertumbuhan biji gulma sehingga kompos super yang 
dihasilkan dapat bebas dari biji gulma. 
- Seminggu kemudian dilakukan pembalikan untuk dipindahkan pada lokasi ke 3 
dan dibiarkan selama satu minggu. 
- Setelah satu minggu pada lokasi ke 3 kemudian dilakukan pembalikan untuk 
membawa pada lokasi ke 4. Pada tempat ini kompos super telah matang dengan 
warna pupuk coklat kehitaman bertekstur remah dan tidak berbau. 
- Kemudian pupuk diayak/disaring untuk mendapatkan bentuk yang seragam serta 
memisahkan dare bahan yang tidak di harapkan (misalnya batu, potongan kayu, 
rafia) sehingga kompos super yang dihasilkan benar-benar berkualitas. 
- Selanjutnya pupuk organik kompos super siap dikemas dan siap diaplikasikan ke 
lahan sebagai pupuk organik berkualitas pengganti pupuk kimia. 
- Kandungan Kompos Super 
§ Moisture/kelembaban 45%±5 
§ TotaI N >l,8l% 
§ P0205 >1,89% 
§ K20 >1,96% 
§ Ca0 >2,96% 
§ Mg0 >0,70% 
§ C/N Ratio Maks 16% 
Manfaat Penggunaan Kompos Super pada Lahan Pertanian 
I. Mampu menggantikan atau mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik) 
sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan. 
2. bebas dari biji tanaman liar (gulma). 
3. Tidak berbau dan mudah digunakan. 
4. Menyediakan unsur hara yang seimbang dalam 
tanah. 
5. Meningkatkan populasi mikroba tanah sehingga 
struktur tanah tetap gembur. 
6. Memperbaiki derajat keasarnan (pH) tanah. 
7. Meningkatkan produksi berbagai tanaman antara I0-30%. 
Manfaat untuk Tambak 
Cara ini akan menambah kesuburan fisik kimia dan biologis sehingga dasar tambak 
mampu meredam efek buruk pemupukan sisa pakan, faeses, kulit udang dan sisa 
bahan organik yang lain untuk di urai lebih sempurna. Dosis 1500-2000 kg/ha pada 
dasar tambak diberikan saat pengolahan dasar tambak.
 
Cara Buat pupuk Cair Organik 

Bahan dan Alat: 

1 liter bakteri 
5 kg hijau-hijauan/daun-daun segar (bukan sisa dan jangan menggunakan daun dari pohon yang bergetah berbahaya seperti karet, pinus, damar, nimba, dan yang sulit lapuk seperti jato, bambu, dan lain-lainnya) 
0,5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya 
1 kg gula pasir/merah/tetes tebu (pilih salah satu) dan dicairkan dengan air 
30 kg kotoran hewan 
Air secukupnya 
Ember/gentong/drum yang dapat ditutup rapat 
Cara Pembuatan: 

Kotoran hewan dan daun-daun hijau dimasukkan ke dalam ember. 
Cairan gula dan terasi dimasukkan ke dalam ember. 
Larutkan bakteri ke dalam air dan dimasukkan ke dalam drum, kemudian ditutup rapat. 
Setelah 8-10 hari, pembiakan bakteri sudah selesai dan drum sudah dapat dibuka. 
Saring dan masukkan ke dalam wadah yang bersih (botol) untuk disimpan/digunakan. 
Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri, sisakan sekitar 1 sampai 2 liter, tambahkan air, terasi, dan gula dengan perbandingan yang sama. Setelah 8-10 hari kemudian bakteri sudah berkembang biak lagi dan siap digunakan. Demikian seterusnya. 
Kegunaan: 

Mempercepat pengomposan dari 3-4 bulan menjadi 30-40 hari. 
Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot, apabila tanah sudah diberi kompos (subur), tetapi apabila tanah kurang subur/tandus, penggunaan langsung sebagai pupuk tidak dianjurkan. 
Pupuk cair (larutan bakteri) ini tidak diperbolehkan untuk dicampur dengan bakteri lain, terutama bahan kimia atau bahan untuk pestisida lainnya seperti tembakau.
 
Cara Membuat EM 

Membuat pupuk Effective Microorganisme atau EM 

Pupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri (microorganisme). Sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk organik yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah. 

Beriikut langkah-langkah pembuatan pupuk menggunakan EM : 

Pembuatan bakteri penghancur (EM). 

Bahan-bahan : 

Susu sapi atau susu kambing murni. 
Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam usus. 
Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih. 
Alat-alat yang diperlukan : 

Panci, kompor dan blender/parutan untuk menghaluskan nanas. 

Cara pembuatan : 

Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati. 
Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan. 
Tambahkan susu, isi usus ayam atau kambing. 
Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung. 
Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket. 
Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri.
 
Buat Anda yang gemar menanam tanaman buah dalam pot (Tabulampot) ada baiknya menyimak tips singkat berikut ini.

Untuk merangsang tabulampot Anda berbunga, berikan pupuk daun dengan kandungan P tinggi. Hal ini juga harus dibarengi dengan pemberian hara yang cukup pada media tanam, seperti memberikan NPK pada media tanam (Kandungan NPK bisa setara atau P-nya lebih tinggi).

Setelah tanaman mulai berbunga, di sinilah diperlukan “ketegaan” kita. Perhatikan rasio/perbandingan jumlah daun dan bunga/buah nantinya. Jangan merasa sayang untuk membuang/menjarangkan bunga jika terlihat berlebihan dibandingkan jumlah daunnya.

Ada yang menyarankan untuk membuang buah yang pertama terbentuk. Hal ini ada baiknya karena buah yang pertama terbentuk cenderung berkembang lebih pesat sehingga akan menghambat/mengurangi perkembangan bunga/buah berikutnya. Penjarangan buah yang terbentuk dilakukan sedini mungkin agar makanan/energi tanaman tidak banyak terbuang. Buang buah yang terlihat kurang mulus, bengkok, dan lain-lain. Bungkus buah yang terbentuk untuk mencegah serangan lalat buah atau hama dan penyakit lainnya.

Harap diingat penjarangan ini harus dilakukan, jika tidak hasilnya akan fatal. Tanaman Anda bisa mati atau paling tidak mogok berbuah pada musim berikutnya. Selamat menjadi orang yang “tega” demi kebaikan, hehehehe….. .

Mari berkebun…




Tidak ada komentar:

Posting Komentar