WELCOME TO THE ORGANIC FARMING

selamat datang di sebuah blog yang penuh dengan info tentang pertanian organik. selamat menikmati. semoga bermanfaat

Minggu, 16 Agustus 2009

pertanian organik

Apakah Pertanian Organik Itu?
Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga mampu mengasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. Dalam prakteknya, pertanian organik dilakukan dengan cara, antara lain: 
 Menghindari penggunaan benih/bibit hasil rekayasa genetika (GMO= genetically modified organism). 
 Menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis. Pengendalian gulma, hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis, biologis dan rotasi tanaman. 
 Menghindari penggunaan zat pengatur tumbuh (growth regulator) dan pupuk kimia sintesis. Kesuburan dan produktivitas tanah ditingkatkan dan dipelihara dengan menambahkan residu tanaman, pupuk kandang, dan batuan mineral alami, serta penanaman legum dan rotasi tanaman. 
 Menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan adiatif sintesis dalam makanan ternak. 
Bagaimana Pertanian Organik Menunjang Ketahanan Pangan?
Sejumlah keuntungan yang dipetik dari pengembangan pertanian organik adalah, antara lain: 
 Menghasilkan makanan yang cukup, aman, dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat dan sekaligus daya saing produk agribisnis; 
 Meningkatkan pendapatan petani; 
 Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani; 
 Meminimalkan semua bentuk populasi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian; 
 Meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka panjang, serta memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan; 
 Menciptakan lapangan kerja baru dan keharmonisan kehidupan sosial di pedesaan.


Apa Yang Harus Dilakukan Dalam Memacu Pemanfaatan Pertanian Organik? 
Sesuai dengan fungsinya sebagai fasilitator pembangunan, maka langkah-langkah yang dilakukan untuk menuju pertanian organik 2010 adalah, antara lain: 
 Memasyarakatkan pertanian organik kepada konsumen, petani, pelaku pasar, serta masyarakat luas; 
 Memfasilitasi percepatan penguasaan, penerapan, pengembangan, dan penyebarluasan teknologi pertanian organik; 
 Memfasilitasi kerjasama terpadu antar masyarakat agribisnis untuk mengembangkan sentra-sentra pertumbuhan pertanian organik; 
 Memberdayakan potensi dan kekuatan masyarakat untuk mengembangkan infrastruktur pendukung pertanian organik; 
 Merumuskan kebijakan, norma, standar teknis, sistem dan prosedur yang kondusif untuk pengembangan pertanian organik; 
Bagaimana Meningkatkan Ketersediaan Pangan Berbasis Produksi Pertanian Organik? 
 Pada prakteknya pertanian organik yang dilakukan petani kita masih sangat beragam dan belum semuanya memenuhi kaidah yang benar. Oleh karena itu, pedoman yang sangat membantu untuk memperjelas para petani untuk mengetahui tata cara bertani organik yang benar yaitu harus menyesuaikan dengan persyaratan internasional yang telah disepakati. 
 Persyaratan yang dimaksud di sini adalah CAC (Codex Alimentarius Commission) dan IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Movement). Dengan demikian maka hasil produk pertanian organik kita bisa diperdagangkan secara internasional. 
 Produk pertanian dikatakan organik jika produk tersebut berasal dari sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan, dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas (aman dan bergizi), dan berkelanjutan. 


Unsur-Unsur Pertanian Organik
1. Benih / Bibit 
2. Lahan 
3. Pengolahah Kesuburan Tanah 
4. Pengendalian Hama, Penyakit Dan Gulma 
5. Pasca Panen 
Benih/Bibit Yang Baik
Benih dan bibit yang digunakan unutk produksi pertanian organik harus memenuhi persyaratan, antara lain: 
 Tidak boleh berasal dari produk hasil rekayasa genetika. 
 Sebaiknya berasal dari produk pertanian organik. 
 Penyemaian benih/bibit dilakukan tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. 
Lahan
Lahan merupakan modal utama dalam memproduksi pertanian organik, langkah-langkah yang harus menjadi perhatian bagi petani antara lain: 
 Lahan yang akan digunakan untuk produksi pertanian organik harus bebas dari bahan kimia sintesis (pupuk pestisida). 
 Jika lahan yang akan digunakan untuk digunakan untuk produksi pertanian organik berasal dari lahan yang sebelumnya digunakan untuk produksi pertanian non-organik, maka lahan tersebut harus dilakukan konversi ke lahan organik. 
Pengolahan Kesuburan Tanah
Agar tanaman tumbuh sehat, maka kesuburan tanah harus dijaga dan ditingkatkan melalui sebuah sistem daur ulang nutrisi tanaman yang lestari yang mengoptimalkan aktivitas biologis serta sifat fisik dan kimia tanah dengan cara, antara lain: 
 Menghindari penggunaan pupuk kimia sintesis dan zat pengatur tumbuh (growth regulator). 
 Menambah bahan organik (sisa tanaman atau kotoran hewan) ke dalam tanah, baik dikompos atau tidak. Untuk mengaktifkan kompos, menambah micro-organisme dapat digunakan. 
 Menambah batuan mineral alami seperti batuan fosfat dan batu kapur ke dalam tanah. 
 Melakukan rotasi tanaman yang teratur dan penanaman tanaman legum. 
 Melakukan multikultur (menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam luasan lahan). 
 Memberikan air yang cukup dengan menggunakan air yang bebas dari bahan kimia sintesis. 
Pengendalian Hama, Penyakit dan Gulma
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan tujuan untuk mendorong keseimbangan hubungan inang/predator dan memperbesar populasi insek yang menguntungkan. Secara umum hama, penyakit, dan gulma dapat dikendalikan dengan cara-cara, antara lain:
 Penelitian varietas yang sesuai. 
 Melakukan rotasi tanaman yang teratur. 
 Menggunakan pestisida nabati (bio-pestisida) seperti daun nimba (Azadaracha indica), tembakau, dsb. 
 Menggunakan musuh alami termasuk pelepasan predator dan parasit. 
 Menggunakan mulsa organik untuk penutup tanah. 
 Menggunakan cara mekanis
Pasca Panen
“pemanenan dan pemprosesan hasil panen harus diusahakan sedemikian rupa agar terhindar dari kontaminasi dengan bahan kimia sintesis sehingga status organiknya tetap”

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar